KERUNTUHAN DAULAH ABBASIYAH
Dipetemuan yang pertama kita telah bahas mengenai Sejarah Daulah Abbasiyah dan para pemimpin daulah Abbasiyah tersebut dan sekarang kita bahas keruntuhan daulah Abbasiyah.
Kekhilafahan daulah Abbasiyah tidak dapat lagi mengendalikan dan mengawasi jalannya roda
pemrintahan daerah di wilayah kekuasaan daulah Abbasiyah sepanjang kawasan
Mediterania dengan Asia Tengah. Akibatnya,
muncul disintegrasi antara
kekuatan-kekuatan sosial dan kelompok-kelompok moral. Seiring dengan
itu, terjadi kehancuran semangat juang bangsa
Arab, perbudakkan, kehidupan mewah, minum-minuman keras, nyanyi- nyaian
yang rutin dipertunjukan dilingkungan istnana, merupakan faktor lain yang melemahkan semangat
juang dan menghasilkan
generasi pewaris takhta
yang lemah. Ada dua faktor penyebab keruntuhan Daulah Abbasiyah, faktor
internal dan faktor eksternal.
1.
Faktor internal lebih
banyak berperan sebagai penyebab kehancuran Daulah Abbasiyah diantaranya ;
a. Hubbud Dunya (kecintaan
yang berlebihan terhadap
kemewahan dunia). Periode awal
Daulah Abbasiyah berkuasa menghasilkan kemakmuran dan kemewahan hidup di
kalangan penguasa. Kondisi ini mendorong generasi khalifah berikutnya untuk
hidup lebih mewah dari khalifah sebelumnya, hal ini menyebabkan pemborosan uang
kas negara.
b. Konflik keluarga Daulah Abbasiyah yang berujung pada perebutan
kekuasaan. Pada periode kedua kekhalifahan Daulah Abbasiyah, perebutan
kekuasaan nampak jelas. Pada periode ini, hanya empat khalifah yang meninggal
secara wajar. Selebihnya para khalifah ada yang meninggal diracun, dibunuh, dan
diturunkan paksa.
c. Meningkatnya konflik keagamaan.
Konflik antara kelompok
Sunni-Syiah sejak masa khalifah Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi
Sufyan tidak pernah selesai hingga masa Daulah Abbasiyah.
d. Melemahnya jiwa patriotisme dan Nasionalisme. Daulah Abbasiyah
banyak memperoleh kemakmuran, sehingga mampu membayar tentara asing dari
Turki untuk menjaga
keamanan dan pertahanan
negara. Persoalan ini memicu merosotnya jiwa patriotisme dan
nasionalisme rakyat Daulah Abbasiyah.
2.
Faktor eksternal ;
Penyerangan tentara Mongol atas Baghdad (ibu kota
Daulah Abbasiyah) yang dipimpin oleh Hulagu Khan pada 1258 M, saat itu Daulah
Abbasiyah dipimpin oleh Al-Mu’tashim Billah. Setelah kota Baghdad hancur dan
khalifah Daulah Abbasiyah terbunuh, berakhirlah kekuasaan Daulah Abbasiyah.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dunia muslim tanpa khalifah yang namanya
biasa disebut-sebut dalam sholat Jum’at.
- a. Banyak muncul pemberontakan Setelah periode kedua, kekhalifahan Daulah Abbasiyah tidak sekuat para pendahulunya. Kebijakan pemerintahan yang tidak berpihak kepada rakyat, tingginya pajak yang dibebankan kepada rakyat, mengakibatkan banyak daerah-daerah yang memberontak dan memisahkan diri dari pemerintah pusat Daulah Abbasiyah.
- b. Dominasi bangsa Turki dan bangsa Persia. Bangsa Turki dan bangsa Persia (Bani Buwaihi) banyak menguasai pemerintahan dan mempengaruhi kebijakan khalifah. Segala persoalan terkait jalannya roda pemerintahan dikendalikan oleh bangsa Turki dan bangsa Persia. Kedudukan khalifah Daulah Abbasiyah benar-benar hanya sebatas pemerintahan boneka saja.
No comments:
Post a Comment