Sunday, October 4, 2020

ILMUAN MUSLIM MASA DAULAH ABBASIYAH

 A.  Ilmuan Muslim Masa Daulah Abbasiyah




Semangat para ilmuan muslim untuk mewujudkan ide-ide cemerlang melalui penemuan, karya-karya ilmiah tergambar dari berkembangnya ilmu pengetahuan pada masa itu. Kondisi, situasi, dan dukungan penguasa membuat iklim, tradisi dan budaya ilmiah melaju begitu cepat. Kegiatan penerjemahan manuskrip-manuskrip kuno, buku-buku,  literatur tentang ilmu pengetahuan yang pada awalnya berbahasa Yunani dan Romawi diterjemahkan kedalam bahasa Arab.

Daulah Abbasiyah yang berkuasa selama lima setengah abad, adalah salah satu pemerintahan dalam sejarah Islam yang sangat mementingkan usaha pengembangan intelektual ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Usaha ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para ilmuan. Bentuk usaha pengembangan ilmu pengetahuan itu di antaranya mencari naskah-naskah yang berisi ilmu pengetahuan dan peradaban untuk dimiliki kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Untuk  mengetahui peran ilmuan muslim dan peran besar mereka dalam rangka menciptakan kejayaan intelektual Islam, mari membaca teks-teks wawasanku berikut ini.

 a. Ilmuan Bidang Kedokteran

Minat orang Arab terhadap ilmu kedokteran diilhami oleh hadits Nabi Muhammad Saw yang membagi pengetahuan ke dalam dua kelompok : teologi dan kedokteran. Para penulis utama bidang kedokteran itu adalah orang Persia yang menulis dalam bahasa Arab: Ali At-Thabari, Al-Razi, dan Ibnu Sina. Gambar dua orang di antara mereka, Ar-Razi dan Ibnu Sina, menghiasi ruang besar Fakultas Kedokteran di Universitas Prancis.

 1.        Ali Ibnu Rabban At-Thabari (Dokter Masyhur Abad Klasik)

Ali bin Sahl Rabban At-Thabar lahir tahun 838 M. Pada awalnya seorang yang beragama Kristen dari Tabaristan, ia masuk Islam dan menjadi dokter pribadi khalifah Al-Mutawakkil. Ayahnya adalah seorang dokter dan penulis kaligrafi yang hebat, dan dari ayahnya Ali At-Thabari pertama kali belajar ilmu kedokteran. Ali At-Thabari wafat tahun 870 M.

Ali At-Thabari tidak hanya ahli dalam bidang ilmu kedokteran, ia juga ahli astronomi,  filsafat,  matematika,  dan  sastra.  Ali  At-Thabari  mahir  berbahasa Arab dan Yunani, beliau juga terkenal sebagai tokoh ilmuan pertama yang menulis ensiklopedia kesehatan (Firdaus Al-Hikmah). Salah seorang muridnya yang terkenal adalah Zakaria Ar-Razi. Karya-karya Ali At-Thabari di antaranya :

- Firdaus Al-Hikmah : merupakan ensiklopedia kesehatan yang memuat di dalamnya tentang obat-obatan dan cabang ilmu kesehatan. Buku ini ditulis pada tahun 850 M dan terdiri dari tujuh jilid.

- Din  Ad-Daulah  :  sebuah  kitab  membahas tentang agama dan negara.

 - Ilmu kedokteran mulai berkembang pada masa khalifah Abbasiyah yaitu, khalifah Al-Watsiq.

- Ensiklopedia adalah, karya referensi yang menyediakan rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan atau dari bidang tertentu.

- Hifzussihhah : sebuah buku yang menjelaskan cara menjaga kesehatan, dan masih banyak yang lainnya.

*  Ar-Razi (Penemu Penyakit Cacar Air dan Darah Tinggi)

Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakariyya Ar-Razi. Dilahirkan di kota Rayy, Thehran, ibukota Iran. Di Baghdad,  dikenal sebagai kepala dokter di rumah sakit besar yang ia dirikan sendiri.

Ar-Razi juga merupakan penulis paling produktif, semasa hidupnya ia menulis tidak kurang dari 200 karya ilmiah. Diantaranya adalah :

a. Al-Hawi (buku yang komprehensif) : buku ini dianggap sebagai karya utama Ar-Razi dalam bidang kedokteran, yang pertama kali diterjemahkan ke bahasa Latin oleh seorang dokter Yahudi Sisilia, Faraj bin Salim pada 1279

M.

b. Al-Judari wal Hasbah : buku ini membahasa tentang penyakit cacar air, campa, dan bisul serta dipandang sebagai mahkota dalam literatur ilmu kedokteran. Buku ini pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Latin di Vanesia pada tahun 1565 M.

Karya-karya  besar  Ar-Razi  menjadi  rujukan  utama  bagi  pengembangan ilmu kedokteran di masa-masa mendatang. Buku-buku karya Ar-Razi banyak dijumpai di perpustakaan universitas di Eropa, dan digunakan sebagai  buku rujukan untuk dunia kedokteran di Barat.

Masih banyak lagi karya-karya besar Ar-Razi yang sangat berarti bagi perkembangan ilmu kedokteran, di antaranya adalah :

-  Small-pox  (penyakit  cacar).  Ia  merupakan  sarjana  Islam  pertama  yang meneliti penyakit ini. Ia lah yang membagi penyakit ini menjadi dua bagian; cacar air (variola) dan cacar merah (vougella). Penemuan ini melambungkan namanya dalam dunia kedokteran.

-  Air Raksa (Hg). Salah satu penemuan Ar-Razi yang sangat berguna dalam dunia medis.

- Diagnosa Hypertensi. Ar-Razi adalah seorang dokter yang pertama kali melakukan diagnosis terhadap hypertensi (darah tinggi). Metode pengobatannya tergolong khas, yaitu dengan pemanasan syaraf. Ia juga melakukan pengobatan mirip cara akupuntur yang sudah amat populer saat ini.

Bingkai Khasanah:

- Ilmu kedokteran mulai berkembang pada masa khalifah Abbasiyah yaitu, khalifah Al-Watsiq.

- Ensiklopedia adalah, karya referensi yang menyediakan

rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan atau dari bidang tertentu.

 

2.         Ibnu Sina (di Barat dikenal dengan nama Aveciena).





Nama lengkapnya  Abu  Ali  Al-Husayn  bin Abdullah bin Ali bin Sina. Orang Arab memberinya gelar Syaikhurrais (pemimpin orang terpelajar). Lahir pada tahun 980 M, dan wafat tahun 1037 M. dianugrahi dengan kemampuan luar biasa untuk menyerap dan memelihara pengetahuan, sarjana Islam dari Persia ini membaca buku-buku di perpustakaan besar milik raja dan pada usia

21 tahun mulai menulis buku.

Sebagai dokter, Ibnu Sina lebih suka tindakan preventif daripada kuratif dan selalu menguatkan aspek rohani dan jasmani pasien dalam pengobatannya. Dalam pandangannya, makanan, minuman, temperatur, polusi udara, limbah, keseimbangan pikiran dan gerak tubuh mempunyai pengaruh terhadap kesehatan manusia. Semua yang dikatakan Ibnu Sina terbukti dan menjadi masalah utama atas kesehatan manusia saat ini. Karya-karya Ibnu Sina dalam bidang ilmu kedokteran antara lain :

-             Al-Qanun Fi Thibb : yang artinya “dasar-dasar ilmu kedokteran”. Buku ini berabad-abad telah menjadi buku yang menguasai dunia pengobatan di Eropa dan menjadi buku sumber kedokteran di Prancis. Di dalam buku ini menjelaskan tentang pembengkakan pada paru-paru dan mengenali potensi penularan wabah penyakit saluran pernafasan, asma dan TBC melalui pernafasan dan penyebaran berbagai penyakit melalui udara dan air. Obat- obatan yang disebut dalam buku ini tidak kurang dari 760 macam obat untuk beragam penyakit.

-    As-Syifa  :  berisi  tentang  cara  pengobatan,  termasuk  tentang  pengobatan penyakit syaraf.

Bingkai Khazanah : Karya-karya dokter muslim selama berabad-abad telah memberi pengaruh besar terhadap pemikiran dokter-dokter Eropa, sudah saatnya generasi Islam mengambil peran penting terhadap karya-karya dokter muslim.

 

b.  Ilmuan Filsafat Islam

Filsafat (falsafah) merupakan pengetahuan tentang kebenaran yang  dipahami oleh akal manusia. Mari kita mengenal tokoh-tokoh ilmuan filsafat Islam berikut ini :

 ·         Al-Kindi (Filusuf muslim pertama)

Al-Kindi atau yang bernama lengkap Abu Yusuf   Ya’qub bin Ishaq bin Sabah Al-Kindi, seorang putra Gubernur yang lahir di Kuffah sekitar tahun 801 M lalu menetap dan meninggal di Baghdad, Irak pada tahun 873 M. Di barat ia dikenal dengan nama Al-Kindus. Ia hidup pada masa pemerintahan khalifah Al-Amin, Al-Ma’mun, Al-Mu’tashim, Al-Watsiq, dan Al- Mutawakkil. Karena merupakan keturunan asli Arab, maka ia memperoleh gelar “Filusuf Arab”, dan ia memang merupakan representasi pertama dan terakhir dari seorang murid Aristoteles (Filusuf Yunani) di dunia timur yang murni keturunan Arab.

Al-Kindi lebih dari seorang filusuf, ia ahli perbintangan, kimia, ahli mata, dan musik. Tidak kurang dari 361 buah karya ilmiah ditulisnya. Namun sayangnya kebanyakan dari karya-karnya itu tidak bisa ditemukan. Diantara karya filsafatnya adalah “Risalah fi Madkhal al-Mantiq bil Istifa al-Qaul Fih” sebuah pengantar lengkap logika.

Lewat karyanya Al-Kindi berusaha menjelaskan hubungan agama dengan filsafat, ia mengatakan antara filsafat dengan agama tidak ada pertentangan dan   tidak   perlu   dipertentangkan,   karena   keduanya   sama-sama   mencari kebenaran. Titik temu pada kebenaran inilah yang kemudian menyebabkan banyak ilmuan muslim dan lainnya mengkaji pemikiran filsafat Yunani- Romawi  sehingga  filsafat  menjadi  salah  satu  hasi  dan  bentuk  pemikiran ilmuan muslim yang cemerlang.

 

·         Al-Ghazali (Hujjatul Islam)




Imam Ghazali memiliki nama lengkap Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad Al- Ghazali At-Tusi, bergelar Hujjatul Islam yang artinya orang yang memiliki   kewenangan/otoritas atas Islam. Di lahirkan di Thusi, hurasan pada tahun 1059 M dan  wafat tahun 1111 M. Guru Imam Ghazali adalah Al-Imam Haramain Al-Juwaini, seorang ulama besar dan mengajar di Madrasah An-Nidzamiyah, Baghdad, Iraq.

Imam Ghazali memiliki karakter tekun, rajin, teliti, dan cerdas sehingga banyak  disiplin  ilmu  yang  dikuasainya.  Di  antaranya  seperti,  ilmu  kalam, fiqih, teologi, filsafat, kimia, matematika dan lain sebagainya.

Imam Ghazali berhasil menulis sekitar dua ratus kitab. Di antara karyanya yang masyhur adalah :

-Tahafutut  Falasifah  (kerancuan  filsafat)  :  sebuah  kitab  yang  membahas tentang filsafat Islam

-Ihya ‘Ulumiddin : kitab tasawuf yang membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa yang membahas tentang penyakit hati, pengobatannya dan mendidik hati. Kitab ini merupakan karya yang paling terkenal dari Imam Ghazali.

 

-          Ibnu Maskawaih



Memiliki   nama   lengkap   Abu   Ali   Ahmad   ibnu   Muhammad   ibnu Maskawaih. Lahir di Iran pada tahun 932 M dan wafat tahun 1030 M. Ibnu Maskawaih merupakan sosok ilmuan muslim bidang ilmu filsafat akhlaq. Menurutnya, akhlaq adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya melakukan   perbuatan-perbuatan   tanpa   melalui   pertimbangan   pemikiran terlebih dahulu.

Selama   hidupnya   Ibnu   Maskawaih   banyak menghasilkan karya tulis yang sangat luar biasa dan mempengaruhi   perkembangan   ilmu   filsafat   di kemudian hari. Di antara karya-karnya adalah : Tahzibul Akhlaq Wa Tathirul ‘A’raq : menjelaskan tantang cara untuk meraih akhlaq yang stabil dan prilaku yang lurus. Jawidan Khirad : kumpulan syair-syair mutiara dan bijak.

 

c. Ilmuan Kimia



Setelah ilmu kedokteran, filsafat, astronomi, dan matematika, ilmuan muslim dalam bidang kimia memberikan peran besarnya terhadap pradaban Islam masa Daulah Abbasiyah. Adalah Jabir bin Hayyan, dikenal sebagai Bapak kimia muslim pertama. Dunia barat menyebutnya dengan Geber.

Jabir bin Hayyan bin Abdullah Kufi, dilahirkan di desa Thus-Khurasan kemudian menetap di Kuffah sekitar tahun 776 M. Ia merupakan tokoh besar dalam bidang ilmu kimia    pada    abad    pertengahan.    Dalam beberapa riwayat Jabir bin Hayyan pernah menimba ilmu kepada putera mahkota Daulah Umayyah Khalid bin Yazid bin Muawwiyah dan Imam Ja’far As-Shadiq.

Penguasaannya terhadap ilmu kimia membawanya menjadi seorang ahli kimia yang termasyhur di zamannya. Pendapatnya yang terkenal dalam presfektif keilmiahannya adalah bahwa logam biasa seperti seng, besi, dan tembaga dapat diubah menjadi emas, atau perak dengan formula misterius, yang untuk mengetahuinya ia telah banyak menghabiskan waktu. Jabir bin Hayyan juga menggambarkan  secara  ilmiah  dua  operasi  utama kimia: kalnikasi  dan  reduksi kimiawi. Ia memperbaiki beberapa motode penguapan, sublimasi, peleburan, dan kristalisasi.

Buku-buku  yang  menggambarkan  kecerdasan  dan  penguasaanya  terhadap ilmu kimia seperti :

-    Ar-Rahmah : buku cinta

-    Al-Tajmi : buku tentang konsentrasi

-    Al-Zibaq Al-Sayrqi : Air Raksa Timur

d. Ilmuan Astronomi


Di lahirkan di Khawarizm, Uzbekistan pada tahun 780 M dengan nama lengkap Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi yang kemudian lebih dikenal dengan Al-Khawarizmi. Ia hidup masa pemerintahan khalifah Abdullah Al-Ma’mun, sosok khalifah Daulah Abbasiyah yang mencintai dan mencurahkan perhatiannya terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.

Al-Khawarizmi adalah tokoh utama dalam kajian matematika Arab dan observer bidang astronomi. Sebagai seorang pemikir Islam terbesar, ia telah mempengaruhi pemikiran dalam bidang matematika melampaui pemikiran ilmuan Abad Pertengahan lainnya.

Peran  Al-Khawarizmi  terhadap  pengembangan  ilmu  astronomi  dan matematika sangatlah besar. Ia telah menyusun tabel astronomi tertua, ia juga menulis karya tertua tentang aritmatika dan tentang aljabar. Karya aljabarnya itu disebut Al-Mukhtasar Fil Hisab Al-Jabar wal Muqabalah.              Kitab ini memuat tentang :

-Cara   menghitung   melalui   penjajagan   dan   jawaban   palsu   (rules   of   false position/regular-fast).

- Pengetahuan matematika yang kemudian disebut barisan Fibonacci, yaitu : 1, 2, 3,  5,  8,  13,  21,  34,  55,  89,  144...dan  seterusnya.  Dengan  pola  bilangan  ini nantinya  akan  diperoleh  suatu  segitiga  pascal,  dengan  penjumlahan  bilangan

APAKAH MASYARAKAT MADINAH RESPON DENGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW ?

RESPON PADA DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH Untuk memperluas wawasan tentang Respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Nabi Muhammad ...