BAHAN SERAT
1. PENGERTIAN SERAT ALAM
Tahukah kamu apa itu bahan serat? Bahan serat adalah
suatu jenis bahan berupa potongan-potongan
komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus
bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan
lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah
panjang. Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai
dari 500 (1 sampai dengan 1000).
Istilah
serat sering dikaitkan dengan
sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil.
Sayuran dan buah-buahan merupakan
makanan berserat tinggi yang sangat baik bagi sistem pencernaan makanan. Serat
juga digunakan sebagai bahan
baku tekstil. Serat
sebagai bahan baku tekstil
adalah serat-serat yang digunakan
untuk aplikasi tekstil. Serat merupakan bahan baku
yang digunakan dalam
pembuatan benang dan kain.
Sebagai bahan baku dalam pembuatan
benang dan kain, serat memegang peranan penting. Sifat
serat akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari
pengolahan secara mekanik maupun
pengolahan secara kimia. Bahan baku tekstil ini merupakan bahan pembuat pakaian dan
kebutuhan lain. Pembahasan kita kali ini adalah tentang bahan serat sebagai
bahan baku kerajinan tekstil.
Bahan serat alam dikenal orang sejak ribuan tahun
sebelum Masehi. Beberapa bukti sejarah mencatat bahwa
bahan serat alam
sudah dipergunakan sejak tahun 2.640 SM. Negara yang pertama kali
mengolah bahan serat alam adalah Cina. Cina sejak dahulu sudah menghasilkan
serat sutera. Cina sangat tertarik dengan serat sutera yang dihasilkan dari
ulat, bahan ini diolah menjadi benang untuk kebutuhan produk tekstil. Selain
serat sutera, bahan serat alam lainnya berupa kapas. Pada tahun 1.540
SM telah berdiri
industri kapas di India.
Dalam perkembangannya, bahan serat alam digunakan di
berbagai negara lainnya, seperti serat flax
yang pertama digunakan di
Swiss pada tahun 10.000 SM dan
serat wol mulai digunakan orang di
Mesopotamia pada tahun
1.000 SM. Selama ribuan tahun, serat flax, wol,
sutera, dan kapas telah melayani kebutuhan manusia paling banyak sepanjang
masa. Pada awal abad ke-20 mulai diperkenalkan serat buatan. Hingga saat ini
telah bermacam macam jenis serat buatan diproduksi.
Produksi bahan
serat alam dari tahun ke tahun boleh
dikatakan stabil. Namun persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil
makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi bahan serat
buatan yang semakin tinggi. Hal
ini disebabkan ketersediaan bahan serat alam sangat terbatas. Untuk memproduksi
bahan serat alam juga dibutuhkan iklim yang mendukung.
Kondisi musim kemarau ataupun musim penghujan dapat
mempengaruhi produksi bahan serat alam. Sifat bahan serat alam ada yang tahan
akan iklim kemarau maupun kondisi musim penghujan. Meskipun bahan serat alam
pada umumnya memiliki karakteristik yang sehat tetapi dari sisi jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya tentu mengalami hambatan. Jika
bahan serat alam ini diproduksi terus-menerus akan mempengaruhi harga pasar.
Semakin langka ketersediaan bahan serat alam maka semakin mahal juga ongkos
produksinya. Hal ini akan meningkatkan harga jual produk di pasar.
2. JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN SERAT
Bahan serat
alam berasal dari alam. Limbah
serat alam mudah diurai dalam
tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah
kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap
terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan
mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.
1. Serat dari
Tumbuhan
Serat yang
berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak
semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini
disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki
persyaratan. Diantara persyaratan tersebut
adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang
halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.
Adapun
serat yang berasal
dari tumbuhan dapat diklasifikasi
menjadi empat
sebagai berikut.
a. Serat dari Biji
Tumbuhan memiliki biji
yang beraneka ragam.
Beberapa biji telah memenuhi
persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji
dari pohon kapas dan
kapuk. Meskipun begitu, saat ini kapas dan kapuk sudah jarang
dipergunakan untuk bahan baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas
dan kapuk sudah mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang sebagai
bahan kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun kerajinan lainnya.
b. Serat dari Batang
Setiap tumbuhan
memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama
satu dengan lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun
tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota
dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan
sunn
c. Serat dari Daun
Tumbuhan yang
dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak
orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun mendong (purun
tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun
sisal, dan daun henequen.
d. Serat Berasal dari Buah
Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak
dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan
serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai
bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki
sabut yang melapisi buah.
Sabut tersebut telah banyak
digunakan sebagai bahan serat.
Sabut buah
kelapa memiliki banyak
manfaat. Semua jenis sabut, mulai
dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat
dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan
sebagai serat hanyalah yang memiliki
potongan- potongan panjang.
Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi bahan baku.
No comments:
Post a Comment