Tuesday, September 1, 2020

Respon Masyarakat Makkah Terhadap Dakwah Dakwah Nabi Muhammad Saw

 Respon Masyarakat Makkah Terhadap Dakwah Dakwah Nabi Muhammad Saw

Pada umumnya, orang kafir Quraisy tidak senang menerima kehadiran agama Islam di tengah-tengah kehidupan mereka. Para tokoh msyarakatnya mulai menyebarkan isu yang tidak benar mengenai ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw. sehingga banyak masyarakat yang terpengaruh oleh isu-isu yang menimbulkan fitnah tersebut.

Salah seorang tokoh masyarakat Quraisy yang selalu menghalangi gerakan dakwah Nabi Muhammad Saw. adalah Abu Lahab. Ia mulai menghasut masyarakat Arab Quraisy supaya membenci Nabi Muhammad Saw. dan Islam. Bahkan Abu Thalib, paman Nabi yang memelihara dan mengasuhnya sejak kecil juga dihasut untuk melarang Nabi Muhammad Saw. agar tidak menyebarkan ajaran Islam. Ia mendapat ancaman dan dipaksa untuk memenuhi keinginan masyarakat Quraisy tersebut.

Pada suatu ketika, Abu Thalib membujuk Nabi  Muhammad Saw. agar bersedia menghentikan kegiatan dakwahnya karena banyak tokoh masyarakat kafir Quraisy yang mengancamnya bila ia tidak berhasil membujuk Nabi Muhammad Saw. untuk menghentikan dakwahnya. Namun permohonan pamannya itu tidak dikabulkan, bahkan ia berkata tegas: “Wahai pamanku, demi Allah, sekiranya matahari diletakkan di sebelah kananku, dan bulan di sebelah kiriku supaya aku berhenti berdakwah, pasti aku tidak akan mau berhenti berdakwah sampai Allah memberiku kemenangan atau aku binasa dalam perjuangan.”

Mendengar perkataan dan tekad bulat Nabi Muhammad Saw. untuk terus berjuang, Abu Thalib tidak bisa berbuat banyak kecuali menyerahkan sepenuhnya kepada Nabi Muhammad Saw. Hanya saja ia berpesan agar waspada dalam menyebarkan dakwah Islam dan berusaha menghindari ancaman masyarakat Quraisy.

Orang-orang kafir Quraisy tidak berani berhadapan langsung dengan Nabi Muhammad Saw. untuk memintanya agar meninggalkan kegiatan dakwah karena mereka masih memandang posisi sosial pamannya, yaitu Abu Thalib. Tetapi mereka berani mengambil tindakan terhadap keluarga dan para sahabat Nabi.

Melihat usaha pendekatan Abu Thalib gagal dan agama Islam terus memperoleh pengikut, Abu Jahal dan Abu Sufyan mendatangi Abu Thalib kembali sambil mengancam. Mereka berkata: “Hai Abu Thalib, kamu sudah tua, kamu harus mampu menjaga dirimu jangan  membela  Muhammad.  Kalau  hal itu  dilakukan terus maka  keluarga  kita akan pecah.” Tetapi ancaman itu juga tidak berhasil. Hal itu disebabkan karena tekad kuat Nabi Muhammad Saw. sudah bulat untuk terus melaksanakan dakwah Islam kepada masyarakat Makkah meskipun ia harus bertaruh nyawa.

Gagal melakukan pendekatan melalui jalur kekeluargaan, akhirnya pemimpin masyarakat  Quraisy  lainnya  menjumpai  Abu  Thalib  untuk  membujuknya  agar  bisa menghentikan  dakwah  kemenakannya  itu.  Kali  ini  bukan  ancaman  yang  diberikan, melainkan tawaran. Ia menawarkan seorang pemuda tampan bernama Amrah Ibnu Walid yang usianya sebaya dengan Nabi Muhammad SAW, lalu mereka berkata: “Hai Abu Thalib, Muhammad saya tukarkan dengan pemuda ini. Peliharalah orang ini dan serahkan Muhammad kepada kami untuk kami bunuh.”

 

Mendengar ancaman dan tekanan itu, Abu Thalib menjawab dengan suara lantang: “Hai orang kasar, silakan dan berbuatlah sesukamu. Aku tidak takut!” Kemudian Abu Thalib mengundang keluarga Bani Hasyim untuk meminta bantuan dan menjaga Muhammad Saw. dari ancaman dan penganiayaan kafir Quraisy.

Setelah gagal melakukan tekanan kepada Nabi Muhammad Saw. dan Abu Thalib, pemimpin Quraisy mengutus Uthbah Ibnu Rabi’ah untuk membujuk Nabi Muhammad Saw. agar menghentikan dakwahnya. Untuk itu, ia menawarkan beberapa pilihan kepada Nabi Muhammad Saw. Lalu ia berkata: “Hai Muhammad, bila kamu menginginkan harta kekayaan, saya sanggup menyediakan untukmu. Bila kamu menginginkan pangkat yang tinggi, saya sanggup mengangkatmu menjadi raja, dan bila kamu menginginkan wanita cantik, saya sanggup mencarikannya untukmu. Tetapi dengan syarat kamu mau menghentikan kegiatan dakwahmu.”Mendengar tawaran itu, Nabi Muhammad Saw. menolaknya dengan tegas. Lalu Nabi Muhammad membaca ayat-ayat al Qur’an. Uthbah tertunduk malu dan hati kecilnya membenarkan ajaran Nabi Muhammad Saw. Kemudian ia kembali ke kaumnya dan menceritakan apa yang baru saja dialaminya. Kemudian ia menganjurkan kepada masyarakat Quraisy dan kawan-kawannya untuk menerima ajakan Muhammad Saw.

Mereka yang tidak senang dengan ajakan Nabi Muhammad Saw. terus berusaha mengganggu dan merintangi dakwah Nabi dengan berbagai cara, termasuk penyiksaan dan pembunuhan. Di antara sahabat Nabi Muhammad Saw. yang mendapat siksaan dari kafir Quraisy adalah Bilal bin Rabah, Yasr, Amr bin Yasir, Sumaiyah (isteri Yasir), Khabbah bin Aris,  Ummu  Ubais,  Zinnirah,  Abu  Fukaihah,  Al-Nadyah,  Amr  bin  Furairah,  dan Hamamah. Mereka menerima siksaan di luar batas perikemanusiaan, misalnya dipukul, dicambuk, tidak diberi makan dan minum. Bilal dijemur di terik matahari dan ditindih batu besar. Isteri Yasir yang bernama Sumaiyah ditusuk dengan lembing sampai terpanggang.

Siksaan itu ternyata tidak hanya dialami oleh hamba sahaya dan orang-orang miskin, tetapi juga dialami oleh Abu Bakar ash-Shiddiq, Zubair bin Awwam. Namun siksaan yang dialami Abu Bakar ash-Shiddiq tidak berlangsung lama karena ia mendapat pertolongan dari sukunya yaitu Bani Taymi.

Hambatan, gangguan, dan ancaman terus berlangsung dilakukan masyarakat kafir Quraisy  terhadap  umat  Islam  hingga  akhirnya  umat  Islam  diperintahkan  oleh  Nabi Muhammad SAW untuk Hijrah ke habsyi (ethiopia).

Hal penting yang dapat ditarik dari pelajaran di atas adalah bahwa apapun resiko yang akan dihadapi masyarakat muslim dalam berjuang menegakkan kebenaran dan penyiaran nilai-nilai keislaman, harus dihadapi dengan keteguhan jiwa, kesabaran, dan tawakal. Selain itu juga harus diupayakan cara-cara terbaik dalam menyebarkan ajaran Islam sehingga tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dapat berhasil dengan baik. Rasulullah Saw. telah memberikan contoh yang baik. Beliau tetap tabah, sabar, tekun, dan berjiwa besar dalam menyebarkan ajaran Islam yang diterimanya. Beliau tidak terkecoh dalam kedudukan, pangkat, harta, dan wanita atau kehormatan duniawi lainnya.

Beberapa faktor yang menyebabkan mereka menolak keras ajaran Muhammad adalah;

a. Ketakutan kehilangan kekuasaan

 

Kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Di masa itu terjadi perebutan kekuasaan antar suku. Dengan mengikuti ajakan Muhammad mereka menganggap bahwa mereka mengakui kekuasaan Muhammad. Mereka menganggap bahwa dengan mengikuti ajaran Muhammad maka telah tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim

b. Hilangnya status sosial

 

Masyarakat Quraisy saat itu hidup dalam penggolongan-penggolongan status sosial atau kasta. Ada kaum majikan dan ada kaum budak. Budak yang dimiliki seseorang adalah golongan yang berkasta rendah. Mereka bisa diperjual belikan dan hak-haknya sebagai manusia tidak dihargai sama sekali.

Para pembesar Quraisy pada umumnya memiliki status sosial tinggi. Mereka keberatan jika status sosial mereka disamakan dengan yang lain. Sementara Islam mengajarkan kepada manusia untuk saling menghargai satu sama lain sebab derajat manusia adalah sama, yang membedakannya di sisi Allah hanyalah tingkat ketaqwaannya saja. Oleh karena itu kaum kafir Quraisy menentang ajaran Islam.

c. Hilangnya perdagangan patung

 

Orang kafir Quraisy adalah masyarakat penyembah berhala. Membuat berhala merupakan mata pencaharian masyarakat ketika itu. Mereka membuat berhala Latta, Uzza, Manat dan Hubbal kemudian dijual kepada orang-orang yang mengunjungi kakbah yang nantinya dijadikan sesembahan.

Sementara itu Islam mengajarkan bahwa manusia hanya menyembah Allah semata dan tidak boleh menyembah selain Allah. Jika mereka mengikutiajaran Islam maka mereka khawatir kalau mata pencahariannya sebagai pembuat patung tersebut akan hilang. 5.   Tantangan Dakwah Nabi Muhammad Saw.

 

Ketika Rasulullah mulai melancarkan kegiatan dakwahnya secara terang-terangan di tengah-tengah tempat kafir Quraisy berkumpul, dan mengajak mereka untuk masuk Islam, bahkan beliau melakukan shalat di sisi Ka'bah. Orang-orang kafir yang tidak suka dengan ajaran Islam semakin membenci ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Lalu, kaum kafir Quraisy menghambat dan menghalangi dakwah Rasulullah melalui berbagai cara diantaranya:

 

a. Penghinaan, ancaman dan siksaan terhadap Rasulullah Saw.

Rasulullah dihina sebagai orang gila, tukang sihir, anak celaka dan lain-lain dengan sebutan penghinaan. Suatu saat Rasul pernah dilempari kotoran domba, rumah beliau juga dilempari sampah dan kotoran. Untuk mencelakakan beliau, pernah diletakkan duri yang tajam di depan rumahnya, juga tindakan-tindakan lain yang sangat menyakitkan.

 

b. Penghinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Pengikut Rasulullah Saw.

Misalnya penghinaan dan penyiksaan yang ditimpakan kepada Bilal oleh majikannya. Ia dijemur di tengah terik matahari sambil dilempari batu. Tidak puas, majikannya pun mencambuknya dan menimpakan batu yang besar di tubuh bilal. Bilal kemudian diselamatkan oleh Abu Bakar dengan cara dibelinya dari majikannya dengan harga yang sangat tinggi. Contoh lain penyiksaan keji yang dilakukan kafir Quraisy adalah  siksaan  yang  ditimpakan  kepada  Ayah  dan  ibu  Ammar  bin  Yasir,  mereka dibunuh dan bahkan ditusuk jantungnya oleh Abu Jahal. Sahabat lainnya yang mendapatkan perlakuan sama adalah Zamirah yang matanya dicungkil hingga buta. Kekejian mereka juga menyebabkan Hibab terbelah tubuhnya karena ditarik oleh dua ekor unta yang berlawanan arah.

 

c. Bujukan harta, kedudukan dan wanita

Langkah ini dilakukan oleh kafir Quraiys dengan mengutus Utbah bin Rabi'ah untuk membujuk Rasulullah Saw dengan harta dengan janji berapapun Nabi meminta maka akan diberikan. Bahkan mereka membujuknya untuk menjadikan Nabi sebagairaja  dan  diiming-imingi  wanita-wanita  yang  tercantik di seluruh  Arab  asalkan Rasulullah menghentikan kegiatannya menyebarkan agama Islam. Namun semuanya ditolak oleh Rasulullah.

d. Membujuk Nabi untuk bertukar sesembahan

 

Kafir  Quraiys  menawarkan  kepada  Nabi  untuk  saling  bertukar  sesembahan. Dimana  mereka  meminta  Nabi  untuk  menyembah  tuhan  Latta  dan  Uzza  dalam beberapa hari, untuk kemudian mereka bersedia menyembah Allah. Namun usaha ini ditolak Nabi melalui firman Allah dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-3.

 

e. Membujuk dan Menghasut Abu Thalib

Tindakan langsung terhadap Nabi selalu menghadapi kegagalan, maka kafir Quraisy mulai beralih untuk mempengaruhi dan membujuk paman Nabi (Abu Thalib) agar memerintahkan Nabi berhenti berdakwah. Mereka menghasut dan mengiming- imingi dengan memberikan ganti Rasulullah dengan seorang pemuda yang gagah dan ganteng,  dengan  syarat  Abu  Thalib  tidak  menghalangi  mereka  membunuh  Nabi. Namun usaha mereka ditolak mentah-mentah oleh Abu Thalib. Hasutan lainya adalah membujuk Abu Thalib dengan pernyataan bahwa Nabi telah membawa ajaran yang bertentangan dengan ajaran para pendahulu dan nenek moyang bangsa Arab. Taktik ini juga  gagal.  Bahkan  Nabi  mengatakan:  "Seandainya  matahari  diletakkan  di  tangan

kananku  dan  rembulan  di  tangan  kiriku,  aku  tidak  akan  berhenti  menyampaikan dakwah sehingga berhasil atau aku mati karenanya".

 

f.  Menghasut  Masyarakat Makkah

Upaya lain yang dilakukan kafir Quraisy untuk merintangi dakwah Nabi adalah dengan memempengaruhi masyarakat Quraisy untuk tidak mendengarkan dakwah atau bacaan-bacaan al-Qur'an, karena disebutkan oleh mereka sebagai jampi-jampi yang membuat mereka tertenung. Selain itu, mereka juga mengancam untuk tidak segan - segan membuat mereka sengsara atau bahkan dibunuh jika mengikuti ajaran Nabi

 

g. Pengasingan dan pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthallib

Upaya ini merupakan upaya yang sangat menyengsarakan kaum Muslimin. Kafir Quraisy melarang siapapun untuk berinteraksi dengan Bani Hasim dan Bani Mutahllib, melakukan transaksi jual beli, menikahi atau dinikahi, menengok yang sakit atau menolong mereka. Pemboikotan ini dituliskan dalam selembar pengumuman yang ditempelkan di pintu gerbang masuk Ka'bah, sehingga semua orang tahu dengan ancaman berat bagi mereka yang melanggarnya.

 

h.   Mempengaruhi  pimpinan  negara-negara  tetangga  untuk  menolak  kehadiran  orang islam

ini lakukan misalnya sebagian sahabat Nabi hijrah ke habsy

Quraisy datang menghadap  raja  mereka  yang beragama  Nashrani  dan menjelaskan tentang ajaran Islam  dengan  tidak benar.  Namun, ketika  dikonfrontir dengan  umat Islam yang dijurubicarai Ja'far, akhirnya mereka kalah dan Raja Habysi memberikan jamainan keamanan kepada umat Islam untuk hidup tentram di negaranya.

6.   Kunci Keberhasilan Nabi Muhammad Saw. dalam Dakwah di Makkah

 

Nabi Muhammad mengembangkan dakwahnya di Makkah dengan segala tantangan dan ancaman dari Masyarakat  Quraisy.  Tantangan tersebut tidak mengahalangi beliau untuk  menghentikan  dakwanya.  Perjuangannya  terus  dilakukan  sehingga  pengikutinya terus bertambah. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari karakter yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw.  karakter tersebut antara lain:

a.   Sabar.

 

Nabi Muhammad memiliki kesabaran   dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari keluarga maupun masyarakat Makkah. Sikap sabar menjadi modal utama Nabi Muhammad untuk terus berdakwah dan tidak pernah putus asa.

b.   Kegigihan dan Keuletan

 

Nabi Muhammad Saw memiliki kegigihan dan keuletan dalam menyebarkan Islam, baik   kepada   keluarga   maupun   masyarakat   Makkah.   Kegigihan   dan   keuletan menghadapi segala rintangan yang dihadapi.

c.   Berakidah yang Benar dan Kuat.

 

Karakter ini menjadi modal utama dalam dakwah Nabi Muhammad. Beliau menyakini akan janji Allah Swt. Beliau tidak pernah ragu akan janji Allah yang akan melindungi dakwanya.

d.   Akhlak Terpuji dan Menjauhi Kemungkaran

 

Nabi Muhammad Saw sudah terkenal dengan :Al Amin” sebelum diangkat jadi Nabi dan Rasul. Masyarakat Quraisy sudah mengakui kebaikan dan kejujuran Nabi Muhammad Saw. Sehingga ketika Nabi Muhammad Saw diangkat jadi Nabi dan Rosul, semua orang tidak bisa menolak akan kebenaran dakwanya. Tapi karena kesombongan dan keangkuhan menjadi masyarakak Quraisy menolak dakwahnya.

e.   Kesetaraan Derajat

Quraisy datang menghadap  raja  mereka  yang beragama  Nashrani  dan menjelaskan tentang ajaran Islam  dengan  tidak benar.  Namun, ketika  dikonfrontir dengan  umat Islam yang dijurubicarai Ja'far, akhirnya mereka kalah dan Raja Habysi memberikan jamainan keamanan kepada umat Islam untuk hidup tentram di negaranya.


APAKAH MASYARAKAT MADINAH RESPON DENGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW ?

RESPON PADA DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH Untuk memperluas wawasan tentang Respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Nabi Muhammad ...