Thursday, July 16, 2020

MARI KITA MENGENAL BAHAN SERAT

BAHAN SERAT


1. PENGERTIAN SERAT ALAM

Tahukah kamu apa itu bahan serat? Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan  komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 (1 sampai dengan 1000).
Istilah  serat  sering dikaitkan  dengan  sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil.  Sayuran dan buah-buahan  merupakan makanan berserat tinggi yang sangat baik bagi sistem pencernaan makanan. Serat juga digunakan  sebagai  bahan  baku  tekstil.  Serat  sebagai  bahan  baku tekstil  adalah serat-serat  yang digunakan untuk  aplikasi tekstil.  Serat merupakan  bahan baku  yang  digunakan  dalam  pembuatan  benang dan  kain.  Sebagai bahan baku  dalam  pembuatan  benang  dan  kain, serat memegang peranan penting. Sifat serat akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan secara mekanik maupun  pengolahan secara kimia. Bahan baku tekstil  ini merupakan bahan pembuat pakaian dan kebutuhan lain. Pembahasan kita kali ini adalah tentang bahan serat sebagai bahan baku kerajinan tekstil.
Bahan serat alam dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa  bukti  sejarah mencatat  bahwa  bahan  serat  alam  sudah dipergunakan sejak tahun 2.640 SM. Negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam adalah Cina. Cina sejak dahulu sudah menghasilkan serat sutera. Cina sangat tertarik dengan serat sutera yang dihasilkan dari ulat, bahan ini diolah menjadi benang untuk kebutuhan produk tekstil. Selain serat sutera, bahan serat alam lainnya berupa kapas. Pada tahun  1.540  SM  telah  berdiri  industri  kapas di India.
Dalam perkembangannya, bahan serat alam digunakan di berbagai negara lainnya, seperti serat flax  yang  pertama  digunakan di  Swiss pada  tahun 10.000 SM dan serat wol  mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun
1.000 SM. Selama ribuan tahun, serat flax, wol, sutera, dan kapas telah melayani kebutuhan manusia paling banyak sepanjang masa. Pada awal abad ke-20 mulai diperkenalkan serat buatan. Hingga saat ini telah bermacam macam jenis serat buatan diproduksi.
Produksi  bahan serat alam dari  tahun ke tahun boleh dikatakan stabil. Namun persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi  bahan serat  buatan  yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan serat alam sangat terbatas. Untuk memproduksi bahan serat alam juga dibutuhkan iklim yang mendukung.
Kondisi musim kemarau ataupun musim penghujan dapat mempengaruhi produksi bahan serat alam. Sifat bahan serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi musim penghujan. Meskipun bahan serat alam pada umumnya memiliki karakteristik yang sehat tetapi  dari sisi jumlah, sifat, bentuk  dan ukurannya tentu mengalami hambatan. Jika bahan serat alam ini diproduksi terus-menerus akan mempengaruhi harga pasar. Semakin langka ketersediaan bahan serat alam maka semakin mahal juga ongkos produksinya. Hal ini akan meningkatkan harga jual produk di pasar.

2. JENIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN SERAT


Bahan serat alam  berasal dari alam.  Limbah  serat alam  mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organik yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.

1. Serat dari Tumbuhan
Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan. Diantara persyaratan tersebut  adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.
Adapun serat  yang   berasal  dari  tumbuhan dapat  diklasifikasi
menjadi empat sebagai berikut.
 a. Serat dari Biji

Tumbuhan memiliki  biji  yang beraneka ragam.  Beberapa  biji telah memenuhi persyaratan untuk  diolah  sebagai bahan serat. Contohnya  biji  dari  pohon  kapas dan  kapuk.  Meskipun  begitu, saat ini kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk bahan baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas dan kapuk sudah mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang sebagai bahan kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun kerajinan lainnya.
b. Serat dari Batang

Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat  berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn
c. Serat dari Daun

Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk  tekstil. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.
d. Serat Berasal dari Buah

Tumbuhan yang memiliki  buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan seraadalah kelapa. Buakelapa memiliki  sabut  yang melapisi buah. Sabut  tersebut  telah banyak digunakan sebagai bahan serat.
Sabut  buah  kelapa  memiliki  banyak  manfaat.  Semua jenis sabut, mulai dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan  sebagai serat  hanyalah yang  memiliki  potongan- potongan  panjang. Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi bahan baku.

SEPERTI APA SI KONDISI KOTA MEKKAH SEBELUM ISLAM DATANG

3.   Kondisi Ekonomi Masyarakat Makkah pra Islam

Kondisi ekonomi bangsa Arab saat sebelum datangnya Islam sudah maju karena sebagian besar mereka berniaga, perdagangan merupakan mata pencaharian mereka, meskipun ada juga yang bertani dan berternak. Bagi orang Arab Badui peternakan menjadi sumber utama kehidupan mereka, mereka berpindah-pindah guna keperluan menggiring ternak-ternak mereka ke suatu wilayah yang sedang hujan dan subur,  jadi  kehidupan  mereka  berpindah  dari  suatu  daerah  ke  daerah  lain  atau nomaden. Dari hewan ternak mereka bisa mengkonsumsi daging, meminum susu serta membuat pakaian dari bulu domba. Tatkala kebutuhan mereka terpenuhi, mereka menjual beberapa ternaknya kepada orang lain. Orang-orang kaya dikalangan mereka adalah orang yang memiliki hewan ternak yang banyak. Sehingga untuk mengurusi ternaknya, mereka memperkerjakan beberapa orang untuk mengembalanya.
Sedangkan Masyarakat perkotaan sebagian menjadikan peternakan sebagai sumber kehidupan mereka dan sebagian menggantungkan kehidupan mereka dari pertanian. Bagi mereka yang menggantungkan hidupnya dari peternakan, ada yang menjadi  pengembala  ternaknya  sendiri  dan  ada  juga  yang  mengembalakan  ternak orang lain. Seperti Nabi Muhammad Saw, ketika tinggal di suku Bani Sa’ad, beliau mengembala kambing milik orang kaya. Begitu juga halnya juga Umar bin Khattab, ibnu Mas’ud dan lainya.
Sedangkan masyarakat Arab perkotaan yang menjadikan pertanian sebagai sumber kehidupan mereka adalah masyarakat yang mendiami daerah-daerah yang subur, seperti Yaman, Thaif, Madinah, Najd, Khaibar dan lainya. Mereka tidak hanya mengandalkan hasil dari pertanian dan peternakan saja, mayoritas mereka   memilih perniagaan sebagai mata pencahariannya, khususnya penduduk Makkah, mereka mempunyai  pusat  perniagaan  yang istimewa. Dalam  pandangan orang-orang Arab Penduduk Makkah memiliki kedudukan yang istimewa, karena mereka adalah penduduk negeri Haram (Makkah). karena mereka adalah penduduk negeri Haram (Makkah). Orang-orang Arab lain tidak berani mengganggu perniagaan mereka. Allah ta’ala menjadikan Makkah menjadi tanah yang suci dan aman. Firman Allah QS. Al-Ankabut [29]:67
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

Artinya  : Dan  apakah  mereka  tidak  memperhatikan,  bahwa  sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah

Diantara penduduk Makkah yang memegang peranan penting dalam perniagaan di Jazirah Arab adalah suku Quraisy. Pengalaman berniaga ini didapat dari orang- orang Yaman yang pindah ke Makkah, karena orang-orang Yaman terkenal punya keahlian dibidang perniagaan. Selain itu Makkah menjadi kota tempat orang-orang arab berziarah guna melaksanakan ibadah haji. Karena Ka’bah berada di kota Makkah yang selalu di ziarahi setiap tahun setaip mereka melaksanakan haji.
Orang-orang Quraisy mempunyai kebiasaan mengadakan perjalanan perdagangan  ke  daerah-daerah  lain.  Allah  SWT.  Mengabadikan  dalam  al-Quran tentang  perjalanan  mereka  dalam  usaha  perdagangan  yang  sangat  terkenal,  yaitu musim dingin menuju Yaman, dan sebaliknya dagang musim panas ke kota Syam. Firman Allah QS. Quraisy [106]

لِإِيلَٰفِ قُرَيۡشٍ  إِۦلَٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ  فَلۡيَعۡبُدُواْ رَبَّ هَٰذَا ٱلۡبَيۡتِ  ٱلَّذِيٓ أَطۡعَمَهُم مِّن جُوعٖ وَءَامَنَهُم مِّنۡ خَوۡفِۢ
Artinya:   Karena   kebiasaan   orang-orang   Quraisy.   (yaitu)   kebiasaan   mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka´bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan (QS. Quraisy [106]:1-4).

Ukazh, Mijannah, dan Zul Majaz merupakan pusat-pusat perdagangan yang sudah terkenal sejak lama yang di miliki orang-orang Arab. Fungsi pusat perdagangan ini bukan saja menjadi tempat transaksi perdagangan, tetapi juga menjadi pusat pertemuan para sastrawan, penyair, dan orator. Disini mereka saling menguji kemampuan. Dari sini bisa kita bayangkan Makkah tidak sekedar sebagai pusat perdagangan, tetapi menjadi pusat peradaban, kekayaan bahasa dan transksi-transaksi global.  Sehingga  bahasa  Arab orang  Quraisy menjadi bahasa  yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Arab, mudah diucapkan, paling enak didengar serta paling kaya perbendaharaan kata.
Dalam hal ekonomi, riba sudah menjadi tradisi dan lazim dipraktikkan oleh masyarakat jazirah Arab. Termasuk Makkah sebagai pusat perdagangan sudah terpengaruhi sistem riba. Hal ini terjadi karena terpengaruh dengan sistem perdagangan yang di lakukakan oleh bangsa lain.
Sebagai alat transportasi untuk memobilsasi barang perdagangan mereka menggunakan unta sebagai alat transportasi yang bisa diandalkan. Unta dianggap sebagai perahu padang pasir. Karna unta merupakan hewan yang menakjubkan yang memiliki kekuatan tangguh, mampu menahan haus dan mampu menempuh perjalanan yang jauh. Unta-unta ini membawa dagangan dari satu negeri ke negeri lainya untuk diperjualbelikan.

KAMU TAHU KENAPA NABI MUHAMMAD NABI TERAKHIR??

NABI MUHAMMAD صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ SEBAGAI RAHMAT BAGI SELURUH ALAM SEMESTA


        Nabi Muhammad Lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah yang bertepatan dengan  20  April  571.  Ayahnya  bernama  Abdullah  Abdul  Muttalib  dan  Ibunya bernama Amina binti Wahab. Nasab Bapak Dan Ibu beliau bertemu pada datuk beliau yang bernama Kilab. Jika di runut sampai atas nasab beliau berahir pada Nabi Ismail ibnu Ibrahim bapak orang Arab al-Mustaribah.

    Sebelum diangkat menjadi rasul, Muhammad terkenal sebutan al-Amin (orang yang terpercaya) dan bukan itu saja, beliau pernah memberi teladan dialogis yang sukses melakukan resolusi konflik antar suku yang nyaris berakhir dengan perseteruan antar qabilah. Saat itu semua suku Arab di sekitar Kota Makkah saling berebut gengsi sosial untuk  meletakkan  kembali  Hajar  Aswad.  Saat  Ka’bah direnovasi  akibat diterpa banjir. Setiap suku merasa berhak menempatkannya kembali pada posissemula. Semua bersitegang dan merasa benar sendiri-sendiri. Untunglah, dicapai kata sepakat bahwa orang pertama yang masuk Masjidil haram dipercaya menyelesaikan konflik itu. Muhammad, pemuda yang waktu masuk masjid pertama kali, tampil memberi solusi yang cemerlang tanpa menimbulkan ketersinggungan masing- masing suku. Misi diutusnya Nabi adalah sebagai rahmatal lilalamain. Setelah diangkat menjadi rasul, Bagaimana langkah dakwah Nabi? Dan bagaimana Setrategi dakwah? Bagaimana tantangan yang dihadapi oleh Nabi Muhammad saw dalam berdakwah?

1.   Kepercayaan masyarakat Arab pra Islam

 Masyarakat kota Makkah sebelum mereka menyembah berhala dan batu batuan adalah masyarakat penganut ajaran tauhid yang di bawa oleh Nabi Ibrahim as. Yaitu agama yang mengajarkan, percaya dan menyembah hanya kepada Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa. Kemudian ajaran itu diteruskan oleh Nabi Ismail yang merupakan putra Nabi Ibrahim,  diantara sejumlah ajaran dan kebudayaan Islam yang terpelihara sampai sekarang, seperti Ka’bah, Maqam Ibrahim dan peristiwa qurban.

Setelah Nabi Ismail wafat maka terjadi keterputusanya risalah yang ahirnya mereka menyembah selain Allah Swt. Proses perpindahan kepercayaan ini bermula ketika salah satu pembesar suku Khuza’ah bernama Amir bin Lu’ay al-Khuzai pergi kesyam  (Syiria). Di  kota itu dia melihat  penduduk kota  Syam  melakukan  Ibadah dengan  menyembah  berhala.  Melihat  tata  cara  peribadatan  yang  berbeda  dengan mereka   dan   masyarakat   Makkah   pada   umumnya,   maka   Amir   tertarik   untuk mempelajari dan memperaktikkanya. Untuk keperluan ibadah tersebut amr bin Lu’ay meminta sebuah berhala dari suku Amaliqah sebagai kenang-kenangan dan akan dijadikan alat-alat perantara dalam peribadatan masyarakat Makkah guna mendekatkan diri pada Tuhannya. Berhala yang di bawa Amr di beri nama Hubal dan diletakkan di Ka’bah. Berhala hubal ini menjadi pimpinan berhala lainya seperti Latta, Uzza dan Manna.

Amr  bin  Lu’ay mengajarkan  kepada masyarakat  Makkah  tentang  tata  cara menyembah   berhala,   sebagaimana   dia   belajar   di   Syam.   Sehingga   masyarakat menyakini bahwa berhala adalah perantara untuk mendekatkkan diri pada tuhanya. Selain berhala-berhala tersebut, mereka juga membuat berhala-berhala lainnya hingga mencapai   360   berhala   yang   diletakkan   mengelilingi   Kakbah.   Dan   mulailah kepercayaan masuk ke masyarakat Makkah dan kota Makkah menjadi pusat penyembahan berhala.

Pada  saat  musim  haji  banyak  masyarakat  dari  bangsa  Arab  berziarah  ke Makkah  dan  melihat  berhala-berhala  di  sekitar  Ka’bah.  Mereka  bertanya  tentang alasan menyembah berhala. Para pembesar menjawab bahwa berhala-berhala tersebut merupakan perantara dalam menyembah dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah itu mereka pulang ke daerah asalnya dan meniru tata cara ibadah masyarakat Makkah. Mulailah kepercayaan baru menyebar ke seluruh jazirah Arab. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad dari ibnu Abbas, yang berbunyi: “patung-patung yang ada pada zaman nabi Nuh as merupakan patung- patung yang disembah pula kalangan bangsa Arab setelah itu. adapun wudd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal. Suwa adalah sesembahan Hudzail. Yaghuts sesembahan suku Murad, kemudian berpindah ke Bani Ghatifdi di lereng bukit yang terletak di kota Saba.”

Adapun Ya’uq adalah sesembahan suku Hamdan. Nasr sesembahan Himyar dan keluarga Dzi Kila’. Padahal nama-nama itu adalah orang-orang saleh di zaman Nabi Nuh as. Setelah orang saleh tersebut wafat, setan membisikkan kaum yang saleh supaya di buat patung-patung mereka di tempat-tempat pertemuan dan menemaninya sesuai dengan nama-nama mereka. Patung-patung itu tidak disembah sebelumnya orang-orang saleh tersebut itu meninggal dunia dan ilmunya telah hilang. Dari situlah, penyembahan terhadap berhala-berhala mulai.

Adapun tata cara peribadatan mereka dalam menyembah berhala adalah:

a.       Berdiam   di   sisi   berhala,   berlindung   kepadanya,   memuji   dan   meminta berhala tersebut.

b.      Ketika  berhaji,  mereka  bertawaf  mengelilingi  berhala-berhala  tersebut  dan bersujud kepadanya.

c.       Mendekatkan diri kepadanya dengan memberikan berbagai sesembahan. Ketika menyembelih hewan, mereka menyebut nama-nama berhala itu.

Masyarakat Makkah atas penyimpangan ajaran-ajaran tauhid yang telah di ajarkan oleh Nabi Ibrahim dan diteruskan oleh Nabi islmail saat itu disebutlah itu masa Jahiliyah. Jahilyah  bukan berarti mereka  bodoh  dari  keilmuannya,  namun  mereka bodoh dari keimanan Allah  Swt  seperti tuntunan  yang sudah  diajarkan oleh  Nabi Ibrahim. Adapun faktor penyebab penyimpangan tersebut adalah:

a.   Adanya kebutuhan terhadap Tuhan yang selalu bersama mereka terutama saat meraka membutuhkan.

b.   Kecenderungan yang kuat mengagungkan leluhur yang telah berjasa terutama kepala kabilah nenek moyang mereka.

c.   Rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan bencana mendorong mereka mencari kekuatan lain di luar Tuhan.

Disamping kepercayaan terhadap penyembahan berhala seperti diatas, menurut Lapidus dan al Mubarakfury, terdapat agama lain yang juga di anut masyarakat Arab, seperti agama Yahudi, Nasrani, Majusi, dan Saba’i. Agama yahudi dibawa oleh bangsa Yahudi yang melakukan eksodus besar-besaran pada tahun 578 SM ke wilayah selatan dari Kanaan di Palestina, ke Khaibar dan wilayah Hijaz, karena saat itu bangsa Yahudi di jajah bangsa Romawi. Di Hijaz, mereka menetap di Yasrib dan Taima. Melalui merekalah agama Yahudi menyebar di Arab. Ada beberapa suku Yahudi yang berpengaruh saat permulaan Islam, seperti Khaibar, Nadlir, Musthaliq, Qurazhah, Qainuqa dan Bani Gathfan.

Menurut Hassan Ibrahim Hassan, Agama Nasrani Masuk ke Arab sekitar tahun 340 M. Saat invasi bangsa Romawi dan Habasyah (Ethiopia). Meskipun tidak mengalami kesuksesan dalam penyebaranya. Para pemeluk agama Nasrani adalah penduduk Ghassan, bani Taghlib dan Bani Tha’.i

Sementara agama Majusi, menurut Rizqullah, banyak dianut masyarakat Arab yang tinggal di sekitar Persia, seperti Irak, Bahrain, Hajar dan beberapa wilayah sekitar pantai pantai teluk Arab.  Saat  Yaman masuk berada  di  bawah  kekuasaan  Persia, agama Majusi juga pernah dianut oleh masyarakat Yaman dan Arab selatan. Sedangkan  agama  Shabi’i,  yang  pemeluknya  menyembah  bintang-binyang, planet-planet dan matahari banyak berkembang dan dianut oleh penduduk Bani Kildan al-Kildaniyyun, yang merupakan bagian dari suku bangsa Arab yang berdiam di Syam dan Yaman. Tetapi setelah datangnya datangnya Yahudi dan Nasrani, para penganut agama ini berbaur dengan penduduk bergama yahudi dan Nasrani, menurut Shafiyyurrahman, mereka tidak kelihatan lagi bahkan mengalami kehancuran.

Selain kepercayaan terhadap berhala dan agama-agama tersebut, masyarakat Arab juga ada yang menyembah malaikat dan menyembah jin. Mereka menganggap, malaikat  adalah  anak-anak  Tuhan  yang  berjenis  kelamin  perempuan,  seperti  di tegaskan dalam Al-Quran surat al-Saffat ayat 151-157.


2.   Kondisi Sosial Masyarakat Pra Islam

Bangsa Arab dikenal dengan bangsa ahli syair dan pemberani, selain ahli syair dan  pemberani  karakter  positif  arab  lainya  seperti  punya  semangat  tinggi  dalam mencari  nafkah,  sabar  menghadapi  kekerasan  alam,  mempunyai  ketahan  fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, masyarakat yang cinta kebebasan, loyal pada pimpinan, pola hidup yang sederhana, ramah, dan sebagainya.

Dalam hal bersyair, Pada masa jahiliyah   masyarakat Arab sangat gemar terhadap syair. Syair mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting sebelum datangnya Islam., Syair dijadikan sebagai sarana komunikasi yang paling banyak berperan, baik dimasa damai maupun dimasa berperang. Pada umumnya mereka menggunakan syair sebagai alat untuk membanggakan keunggulan-keunggulan yang mereka miliki. Tokoh-tokoh ahli syair masa jahiliyah yang sangat terkenal adalah: Muhalhil bin Rabiah at Taqhliby, Umrul Qais, Zuhair bin Abi Sulma, Lubaid bin Rabiah, Antarah bin Syaddad Nabighah Adh Dhibyany, Asya bin Qais dan banyak lainya. Karya-karya ahli syair dibacakan di tengah-tengah khalayak ramai seperti pasar Ukaz dan sebagainya. Diantara semua  karakter positif masyarakat Arab ini tertutup dengan kejahiliyaan mereka dalam hal bertauhid dan berahlak..

Adapun  kebiasaan-kebiasaan  buruk mereka adalah minum minuman  khamr (arak) sampai mabuk, berjudi, berzina dan merampok dan sebaginya. Mereka memposisikan perempuan pada posisi terendah. Karena perempuan dianggap mahluk lemah  yang  tidak  punya  kemampuan  dan  kekuatan  untuk  membela  diri.  Dengan demikian laki-laki bebas menikah dan menceraikan perempuan mereka

Yang lebih buruk lagi mereka mempunyai tradisi mengubur anak perempuan mempunyai anak perempuan. Perempuan dianggap lemah tidak bisa membanggakan mereka dalam hal bekerja dan membela kaum mereka saat mereka perang. Dan pada saat itu di masyarakat Arab masih berlaku tradisi perbudakan. Memperbudak atau menjual belikan budak seperti berdagang dagangan lainya.



KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS VII

    Materi Sejarah kebudayaan Islam mungkin materi yang baru untuk anak SD untuk itu sebelum kamu mulai mengenal pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam lebih baiknya kamu mengenal Kompetensi inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dari Sejarah Kebudayaan Islam pada semseter satu

SEMESTER GANJIL
     

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama

yang dianutnya

1.1  Menghayati misi Nabi Muhammad Saw.

sebagai    rahmat    bagi    seluruh    alam semesta

1.2 Menghayati  kebenaran  risalah  Nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah di Makkah

1.3  Menghayati perintah Allah untuk amar

ma’ruf nahi munkar

1.4 Menghayat nilai-nila positi dari perjuangan Nabi Muhammad dalam membangun  masyarakat  melalui kegiatan ekonomi

2. Menunjukkan    perilaku    jujur,    disiplin, tanggung jawab, peduli (toleran, gotong royong),    santun,    percaya    diri    dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1  Mengamalkan perilaku kasih dan sayang terhadap sesama sebagaimana misi Nabi

2.2  Menunjukan sikap gigih dan sabar

dalam mengajak kebaikan

2.3  Menjalankan sikap bijaksana dalam meneladani kegiatan dakwah masyarakat

2.4  Menjalankan sikap mandiri dalam kegiatan ekonomi

 

konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,  teknologi,  seni,  budaya terkai fenomena   dan   kejadian   tampak mata

 

Saw. sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta

3.2  Menganalisis strategi dakwah Nabi

Muhammad Saw. di Makkah

3.3  Menganalisis strategi dakwah Nabi

Muhammad Saw. di Madinah

3.4  Menganalisis sejarah Nabi Muhammad Saw. dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi                                             

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

4.1  Menyimpulkan misi Nabi Muhammad

Saw. sebagai rahmat bagi seluruh alam

4.2  Mengolah informasi tentang strategi dakwah Nabi Muhammad Saw. di Makkah

4.3  Merekonstruksi strategi dakwah Nabi

Muhammad Saw. di Madinah

4.4  Mengidentifikasi langkah-langkah Nabi Muhammad Saw. dalam  membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi


APAKAH MASYARAKAT MADINAH RESPON DENGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW ?

RESPON PADA DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH Untuk memperluas wawasan tentang Respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Nabi Muhammad ...