Thursday, July 16, 2020

KAMU TAHU KENAPA NABI MUHAMMAD NABI TERAKHIR??

NABI MUHAMMAD صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ SEBAGAI RAHMAT BAGI SELURUH ALAM SEMESTA


        Nabi Muhammad Lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah yang bertepatan dengan  20  April  571.  Ayahnya  bernama  Abdullah  Abdul  Muttalib  dan  Ibunya bernama Amina binti Wahab. Nasab Bapak Dan Ibu beliau bertemu pada datuk beliau yang bernama Kilab. Jika di runut sampai atas nasab beliau berahir pada Nabi Ismail ibnu Ibrahim bapak orang Arab al-Mustaribah.

    Sebelum diangkat menjadi rasul, Muhammad terkenal sebutan al-Amin (orang yang terpercaya) dan bukan itu saja, beliau pernah memberi teladan dialogis yang sukses melakukan resolusi konflik antar suku yang nyaris berakhir dengan perseteruan antar qabilah. Saat itu semua suku Arab di sekitar Kota Makkah saling berebut gengsi sosial untuk  meletakkan  kembali  Hajar  Aswad.  Saat  Ka’bah direnovasi  akibat diterpa banjir. Setiap suku merasa berhak menempatkannya kembali pada posissemula. Semua bersitegang dan merasa benar sendiri-sendiri. Untunglah, dicapai kata sepakat bahwa orang pertama yang masuk Masjidil haram dipercaya menyelesaikan konflik itu. Muhammad, pemuda yang waktu masuk masjid pertama kali, tampil memberi solusi yang cemerlang tanpa menimbulkan ketersinggungan masing- masing suku. Misi diutusnya Nabi adalah sebagai rahmatal lilalamain. Setelah diangkat menjadi rasul, Bagaimana langkah dakwah Nabi? Dan bagaimana Setrategi dakwah? Bagaimana tantangan yang dihadapi oleh Nabi Muhammad saw dalam berdakwah?

1.   Kepercayaan masyarakat Arab pra Islam

 Masyarakat kota Makkah sebelum mereka menyembah berhala dan batu batuan adalah masyarakat penganut ajaran tauhid yang di bawa oleh Nabi Ibrahim as. Yaitu agama yang mengajarkan, percaya dan menyembah hanya kepada Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa. Kemudian ajaran itu diteruskan oleh Nabi Ismail yang merupakan putra Nabi Ibrahim,  diantara sejumlah ajaran dan kebudayaan Islam yang terpelihara sampai sekarang, seperti Ka’bah, Maqam Ibrahim dan peristiwa qurban.

Setelah Nabi Ismail wafat maka terjadi keterputusanya risalah yang ahirnya mereka menyembah selain Allah Swt. Proses perpindahan kepercayaan ini bermula ketika salah satu pembesar suku Khuza’ah bernama Amir bin Lu’ay al-Khuzai pergi kesyam  (Syiria). Di  kota itu dia melihat  penduduk kota  Syam  melakukan  Ibadah dengan  menyembah  berhala.  Melihat  tata  cara  peribadatan  yang  berbeda  dengan mereka   dan   masyarakat   Makkah   pada   umumnya,   maka   Amir   tertarik   untuk mempelajari dan memperaktikkanya. Untuk keperluan ibadah tersebut amr bin Lu’ay meminta sebuah berhala dari suku Amaliqah sebagai kenang-kenangan dan akan dijadikan alat-alat perantara dalam peribadatan masyarakat Makkah guna mendekatkan diri pada Tuhannya. Berhala yang di bawa Amr di beri nama Hubal dan diletakkan di Ka’bah. Berhala hubal ini menjadi pimpinan berhala lainya seperti Latta, Uzza dan Manna.

Amr  bin  Lu’ay mengajarkan  kepada masyarakat  Makkah  tentang  tata  cara menyembah   berhala,   sebagaimana   dia   belajar   di   Syam.   Sehingga   masyarakat menyakini bahwa berhala adalah perantara untuk mendekatkkan diri pada tuhanya. Selain berhala-berhala tersebut, mereka juga membuat berhala-berhala lainnya hingga mencapai   360   berhala   yang   diletakkan   mengelilingi   Kakbah.   Dan   mulailah kepercayaan masuk ke masyarakat Makkah dan kota Makkah menjadi pusat penyembahan berhala.

Pada  saat  musim  haji  banyak  masyarakat  dari  bangsa  Arab  berziarah  ke Makkah  dan  melihat  berhala-berhala  di  sekitar  Ka’bah.  Mereka  bertanya  tentang alasan menyembah berhala. Para pembesar menjawab bahwa berhala-berhala tersebut merupakan perantara dalam menyembah dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah itu mereka pulang ke daerah asalnya dan meniru tata cara ibadah masyarakat Makkah. Mulailah kepercayaan baru menyebar ke seluruh jazirah Arab. Imam Bukhari meriwayatkan sebuah hadis dengan sanad dari ibnu Abbas, yang berbunyi: “patung-patung yang ada pada zaman nabi Nuh as merupakan patung- patung yang disembah pula kalangan bangsa Arab setelah itu. adapun wudd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal. Suwa adalah sesembahan Hudzail. Yaghuts sesembahan suku Murad, kemudian berpindah ke Bani Ghatifdi di lereng bukit yang terletak di kota Saba.”

Adapun Ya’uq adalah sesembahan suku Hamdan. Nasr sesembahan Himyar dan keluarga Dzi Kila’. Padahal nama-nama itu adalah orang-orang saleh di zaman Nabi Nuh as. Setelah orang saleh tersebut wafat, setan membisikkan kaum yang saleh supaya di buat patung-patung mereka di tempat-tempat pertemuan dan menemaninya sesuai dengan nama-nama mereka. Patung-patung itu tidak disembah sebelumnya orang-orang saleh tersebut itu meninggal dunia dan ilmunya telah hilang. Dari situlah, penyembahan terhadap berhala-berhala mulai.

Adapun tata cara peribadatan mereka dalam menyembah berhala adalah:

a.       Berdiam   di   sisi   berhala,   berlindung   kepadanya,   memuji   dan   meminta berhala tersebut.

b.      Ketika  berhaji,  mereka  bertawaf  mengelilingi  berhala-berhala  tersebut  dan bersujud kepadanya.

c.       Mendekatkan diri kepadanya dengan memberikan berbagai sesembahan. Ketika menyembelih hewan, mereka menyebut nama-nama berhala itu.

Masyarakat Makkah atas penyimpangan ajaran-ajaran tauhid yang telah di ajarkan oleh Nabi Ibrahim dan diteruskan oleh Nabi islmail saat itu disebutlah itu masa Jahiliyah. Jahilyah  bukan berarti mereka  bodoh  dari  keilmuannya,  namun  mereka bodoh dari keimanan Allah  Swt  seperti tuntunan  yang sudah  diajarkan oleh  Nabi Ibrahim. Adapun faktor penyebab penyimpangan tersebut adalah:

a.   Adanya kebutuhan terhadap Tuhan yang selalu bersama mereka terutama saat meraka membutuhkan.

b.   Kecenderungan yang kuat mengagungkan leluhur yang telah berjasa terutama kepala kabilah nenek moyang mereka.

c.   Rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan bencana mendorong mereka mencari kekuatan lain di luar Tuhan.

Disamping kepercayaan terhadap penyembahan berhala seperti diatas, menurut Lapidus dan al Mubarakfury, terdapat agama lain yang juga di anut masyarakat Arab, seperti agama Yahudi, Nasrani, Majusi, dan Saba’i. Agama yahudi dibawa oleh bangsa Yahudi yang melakukan eksodus besar-besaran pada tahun 578 SM ke wilayah selatan dari Kanaan di Palestina, ke Khaibar dan wilayah Hijaz, karena saat itu bangsa Yahudi di jajah bangsa Romawi. Di Hijaz, mereka menetap di Yasrib dan Taima. Melalui merekalah agama Yahudi menyebar di Arab. Ada beberapa suku Yahudi yang berpengaruh saat permulaan Islam, seperti Khaibar, Nadlir, Musthaliq, Qurazhah, Qainuqa dan Bani Gathfan.

Menurut Hassan Ibrahim Hassan, Agama Nasrani Masuk ke Arab sekitar tahun 340 M. Saat invasi bangsa Romawi dan Habasyah (Ethiopia). Meskipun tidak mengalami kesuksesan dalam penyebaranya. Para pemeluk agama Nasrani adalah penduduk Ghassan, bani Taghlib dan Bani Tha’.i

Sementara agama Majusi, menurut Rizqullah, banyak dianut masyarakat Arab yang tinggal di sekitar Persia, seperti Irak, Bahrain, Hajar dan beberapa wilayah sekitar pantai pantai teluk Arab.  Saat  Yaman masuk berada  di  bawah  kekuasaan  Persia, agama Majusi juga pernah dianut oleh masyarakat Yaman dan Arab selatan. Sedangkan  agama  Shabi’i,  yang  pemeluknya  menyembah  bintang-binyang, planet-planet dan matahari banyak berkembang dan dianut oleh penduduk Bani Kildan al-Kildaniyyun, yang merupakan bagian dari suku bangsa Arab yang berdiam di Syam dan Yaman. Tetapi setelah datangnya datangnya Yahudi dan Nasrani, para penganut agama ini berbaur dengan penduduk bergama yahudi dan Nasrani, menurut Shafiyyurrahman, mereka tidak kelihatan lagi bahkan mengalami kehancuran.

Selain kepercayaan terhadap berhala dan agama-agama tersebut, masyarakat Arab juga ada yang menyembah malaikat dan menyembah jin. Mereka menganggap, malaikat  adalah  anak-anak  Tuhan  yang  berjenis  kelamin  perempuan,  seperti  di tegaskan dalam Al-Quran surat al-Saffat ayat 151-157.


2.   Kondisi Sosial Masyarakat Pra Islam

Bangsa Arab dikenal dengan bangsa ahli syair dan pemberani, selain ahli syair dan  pemberani  karakter  positif  arab  lainya  seperti  punya  semangat  tinggi  dalam mencari  nafkah,  sabar  menghadapi  kekerasan  alam,  mempunyai  ketahan  fisik, kekuatan daya ingat, hormat akan harga diri dan martabat, masyarakat yang cinta kebebasan, loyal pada pimpinan, pola hidup yang sederhana, ramah, dan sebagainya.

Dalam hal bersyair, Pada masa jahiliyah   masyarakat Arab sangat gemar terhadap syair. Syair mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting sebelum datangnya Islam., Syair dijadikan sebagai sarana komunikasi yang paling banyak berperan, baik dimasa damai maupun dimasa berperang. Pada umumnya mereka menggunakan syair sebagai alat untuk membanggakan keunggulan-keunggulan yang mereka miliki. Tokoh-tokoh ahli syair masa jahiliyah yang sangat terkenal adalah: Muhalhil bin Rabiah at Taqhliby, Umrul Qais, Zuhair bin Abi Sulma, Lubaid bin Rabiah, Antarah bin Syaddad Nabighah Adh Dhibyany, Asya bin Qais dan banyak lainya. Karya-karya ahli syair dibacakan di tengah-tengah khalayak ramai seperti pasar Ukaz dan sebagainya. Diantara semua  karakter positif masyarakat Arab ini tertutup dengan kejahiliyaan mereka dalam hal bertauhid dan berahlak..

Adapun  kebiasaan-kebiasaan  buruk mereka adalah minum minuman  khamr (arak) sampai mabuk, berjudi, berzina dan merampok dan sebaginya. Mereka memposisikan perempuan pada posisi terendah. Karena perempuan dianggap mahluk lemah  yang  tidak  punya  kemampuan  dan  kekuatan  untuk  membela  diri.  Dengan demikian laki-laki bebas menikah dan menceraikan perempuan mereka

Yang lebih buruk lagi mereka mempunyai tradisi mengubur anak perempuan mempunyai anak perempuan. Perempuan dianggap lemah tidak bisa membanggakan mereka dalam hal bekerja dan membela kaum mereka saat mereka perang. Dan pada saat itu di masyarakat Arab masih berlaku tradisi perbudakan. Memperbudak atau menjual belikan budak seperti berdagang dagangan lainya.


No comments:

Post a Comment

APAKAH MASYARAKAT MADINAH RESPON DENGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW ?

RESPON PADA DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW. DI MADINAH Untuk memperluas wawasan tentang Respon masyarakat Madinah terhadap dakwah Nabi Muhammad ...