Jahit Aplikasi
Menjahit adalah sebuah kegiatan menyambungkan dua buah kain dengan
menggunakan benang dan jarum. Menjahit selalu dikatakan identik dengan
pekerjaan perempuan. Padahal menjahit banyak juga diminati oleh kaum pria,
karena menjahit merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Bahkan dapat menjadi mata
pencaharian. Seperti halnya pekerjaan lain, misalnya polisi, tidak hanya
ditekuni kaum pria, namun juga wanita. Penjahit biasanya disebut dengan tailor,
meskipun menggunakan bahasa asing, namun istilah tailor ini sudah menjadi
familiar di masyarakat kita. Lihat saja di sekeliling kita, kebanyakan
tailor-tailor berasal dari kaum pria bukan?
Jahit aplikasi merupakan bagian dari teknik menjahit. Jahit aplikasi
adalah tehnik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain
pada kain yang berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya diselesaikan dengan
jahit tangan teknik sulam yang menggunakan tusuk hias feston. Jahit aplikasi
cenderung menghias permukaan benda. Sehingga kegiatan jahit aplikasi dapat
dikategorikan sebagai kerajinan yang memiliki fungsi hias.
Pada mulanya masyarakat kita mengenal teknik aplikasi dari bangsa
Cina. Negara-negara seperti Korea, Jepang, Malaysia, juga menyukai produk jahit
aplikasi. Dahulu hiasan yang menjadi aplikasi pada kain sudah diproduksi secara
masal dan sangat populer. Dengan adanya variasi bentuk motif aplikasi yang
dijual di pasaran, memudahkan masyarakat kita untuk menempelkannya pada
benda yang diinginkan. Bentuk-bentuk yang biasa dibuat terbatas pada bentuk
yang cenderung disukai banyak wanita, seperti bunga, boneka, buah, tokoh
kartun, alat transportasi yang dibuat jenaka,dan lain-lain. Cara menjahitnya
pun masih sederhana, yaitu hanya dengan ditindih menggunakan mesin jahit pada
bagian pinggir motif atau dapat pula menggunakan jarum tangan dengan dijahit
tikam jejak atau sulam.
Pada perkembangannya masyarakat kita semakin kreatif. Dengan
menggunakan limbah perca, ternyata kita dapat membuat bentuk motif dengan
berbagai model. Jenis jahitan yang digunakan juga bervariasi ada yang
menggunakan sulam tepi ada pula yang menggunakan tusuk feston. Selanjutnya
dikenalah jenis jahit aplikasi yang merupakan khas Indonesia yaitu menggunakan
tusuk feston. Pengerjaannya pun masih manual yaitu menggunakan jarum tangan.
Tentunya prosesnya memakan waktu yang tidak sebentar, namun jahit aplikasi
cukup diminati masyarakat sebagai alternatif karya yang menghiasi sebuah benda.
Adapun jenis-jenis jahit aplikasi terdiri dari:
a.
Jahit aplikasi standart
(onlay)
Jahit aplikasi standard (onlay) adalah teknik membuat benda kerajinan
tekstil yang dikerjakan dengan cara membuat gambar pada kain,kemudian digunting
dan ditempel pada lembaran kain kemudian diselesaikan dengan teknik sulam.
Fungsi jahit aplikasi adalah untuk menghias permukaan kain
b.
Jahit aplikasi pada potong
sisip (inlay)
Jahit aplikasi potong sisip adalah teknik menghias permukaan kain yang
dikerjakan dengan melobangi bagian dasar kain yang telah digambari motif sesuai
dengan rencana. Kain yang sudah berlubang itu pada bagian belakang ditempel
kain yang berbeda warna dan diselesaikan dengan tusuk hias festoon dapat juga
dengan mesin bordir.
c.
Jahit aplikasi pada potong
motif
Jahit aplikasi potong motif adalah teknik menghias permukaan kain
dengan cara memotong motif yang ada pada kain, kemudian ditempel pada permukaan
kain. Teknik penyelesaiannya sama dengan jahit aplikasi yang lain.
d.
Jahit aplikasi pada lipat
potong
Jahit aplikasi lipat potong adalah teknik menghias permukaan kain yang
dikerjakan dengan tangan atau mesin. Caranya melipat lembaran kain kemudian
dipotong sesuai dengan rencana sehingga hasilnya simetriskemudian ditempel pada
dasar kain dan diselesaikan dengan tusuk feston. Teknik aplikasi biasanya
dikombinasikan dengan sulam datar.
e.
Jahit aplikasi pengisian
Jahit aplikasi dengan pengisian adalah teknik menghias permukaan kain
yang dikerjakan secara manual atau mesin. Caranya sama seperti pada jahit
tindas, bedanya pada penambahan potongan kain yang berbeda warna. Pengisi susulan
dapat juga ditambahkan dengan penambahan renda dan pita penyelesaian sama
dengan teknik aplikasi yang lain.
Dengan merujuk keterangan di atas mengenai jenis-jenis jahit aplikasi,
apakah kamu telah memahami berbagai cara yang dapat dilakukan dalam membuat
produk kerajinan dengan teknik jahit aplikasi tersebut? Di bawah ini dipaparkan
mengenai alat, bahan, dan proses pembuatan jahit aplikasi.
a.
Alat Produksi Jahit
Aplikasi
Dalam pembuatan jahit aplikasi, alat yang dibutuhkan hampir sama
dengan jahit pada umumnya. Alat tersebut di antaranya adalah jarum jahit
tangan, gunting, jarum pentul, bantalan jarum, tudung jari, alat pemasuk
benang, pemidangan, pensil/kapur jahit, cukil/pendedel, dan seterika.
1)
Jarum jahit tangan dan
jarum sulam
Jarum sulam berfungsi untuk membuat berbagai macam tusuk hias yang
dikerjakan dengan tangan. Besar kecilnya jarum tergantung pada benang yang
digunakan untuk menyulam. Jika menyulam menggunakan benang halus, maka jarum
yang digunakan adalah jarum yang kecil, jika menggunakan benang yang besar maka
jarum yang digunakan adalah jarum yang berukuran lubang besar.
2)
Gunting
Gunting yang dibutuhkan untuk membuat sulam meliputi: gunting kain, gunting kertas, Gunting benang, dan
gunting bordir/sulam.
3) Jarum pentul dan bantalan jarum
Jarum pentul digunakan untuk membantu menggabungkan kain satu dengan
lainnya agar tidak bergeser dari tempatnya. Bantalan jarum untuk memudahkan
kita dalam menempatkan jarum agar rapi dan tidak berserakan.
4)
Tudung jari dan alat
pemasuk benang
Tudung jari digunakan untuk melindungi jari dari tertusuk jarum. Alat
pemasuk benang atau biasa disebut sayang nenek berfungsi untuk membantu
memasukkan benang pada lubang jarum.
5)
Pemidangan
Midangan digunakan untukmeregangkan kain, agar permukaan kain menjadi
rata dan licin, sehingga memudahkan pada saat menyulam.
6)
Pensil/kapur jahit
Pensil atau kapur jahit dibutuhkan untuk menggambar pola-pola yang
akan dijadikan aplikasi pada kertas dan kain.
7)
Cukil/pendedel jahitan
Cukil/pendedel diguankan untuk membongkar jahitan yang salah.
8)
Seterika
Seterika digunakan untuk menghaluskan pola-pla aplikasi agar lebih
mudah dijahit.
b.
Bahan Produksi Jahit
Aplikasi
Bahan yang biasa digunakan dalam menjahit aplikasi terdiri dari;
benang jahit atau sulam, kain bermotif atau polos, dapat pula digunakan kain
perca. Saat ini sedang menjamur penggunaan kain felt atau flanel yang memiliki
ratusan ragam warna sebagai bahan aplikasi.
1). Benang jahit atau benang sulam
Benang jahit atau sulam yang digunakan banyak warnanya. Kita dapat
memilih penggunaan jenis benang dan warna yang diinginkan sesuai dengan warna
bahan.
2). Kain bermotif atau polos dan kain felt
Kain bermotif atau polos digunakan sebagai pola aplikasi. Pemakaiannya
disesuaikan dengan warna dasar kain. Kain felt memiliki tekstur
yang lembut dan agak tebal. Warnanya pun sangat menarik untuk digunakan
sebagai bahan aplikasi. Banyak orang memilih bahan felt untuk membuat produk
aplikasi pada kain.
c.
Proses Pembuatan Jahit
Aplikasi
Pada bagian ini dipelajari bagaimana membuat aplikasi jahit dengan
bentuk bantal hias sederhana. Saat membuat aplikasi tentukan dahulu apakah
hiasan permukaan yang digunakan adalah untuk memperindah sebuah bantal yang
sudah ada atau memang sengaja dibuat sedemikian rupa untuk dihasilkan benda
yang diinginkan. Dengan demikian, akan
di ketahui dari mana kita harus memulai bekerja.
D. Kemasan
Produk Kerajinan Tekstil
Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya
modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik, yang perlu diperhatikan adalah
ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang
karena ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu,
kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang,
yang
mudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung kepada
cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Perlu diingat keempat fungsi
kemasan yang telah dibahas pada bagian terdahulu. Prinsip desain berkelanjutan
tetap terus menjadi prioritas, meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu
dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat digunakan untuk fungsi
lain oleh konsumen. Dengan demikian, penting untuk memikirkan bentuk
kemasan yang manarik untuk dibuat.
No comments:
Post a Comment